Wakil Pimpinan Pesantren Condong, Dr KH Mahmud Farid MPd, berkesempatan untuk menandatangani nota kesepahaman dengan Kepala Ma’had Tahfidz Arabic Al-Gontory Selangor Malaysia, Ust Syarifuddin. Istimewa.

 

Dalam lawatannya ke negeri jiran Malaysia (7/11), Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah Condong beserta rombongan berkesempatan untuk berkunjung ke Ma’had Tahfidz Arabic Al-Gontory (MTAG) yang berlokasi di Selangor, Malaysia untuk penandatanganan nota kesepahaman yang telah disepakati sebelumnya melalui korespondensi daring antara pengurus dua lembaga.

Rombongan disambut langsung oleh Kepala Ma’had, Ust. Syarifuddin beserta para ratusan santri di auditorium pesantren. Dalam ucapan tarhib-nya, Ust Syarifuddin menyambut baik kedatangan tamu dari Indonesia. Selanjutnya, beliau menceritakan awal mula berdiri pondok alumni Gontor pertama di Malaysia. Berawal dari cita-cita Ust Septian, seorang Alumni Gontor tahun 2005 asal Depok, untuk mendirikan sebuah pondok pesantren di negeri jiran. Usaha tersebut akhirnya berhasil terwujud ketika beliau mendapatkan beberapa petak tanah wakaf dari warga negara Malaysia pada tahun 2014 yang menjadi cikal bakal pondok yang kokoh berdiri sekarang. Kini, di usia pondok yang kesepuluh, pondok telah memiliki sekira 400 santri yang tersebar di tiga kampus.

Lebih lanjut, Ust Syarifuddin menjelaskan bahwa pondok ini menerapkan program mu’allimin sebagai sistem pendidikannya, di mana mata pelajaran yang ada dalam kurikulum KMI Gontor diajarkan secara intensif di sini. Selain itu, Bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pembelajaran sekaligus bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Ditambah lagi, tahfidz Al-Qur’an menjadi salah satu program prioritas pesantren di mana para santri diberikan target untuk menyelesaikan hafalan Al-Quran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Dr KH Mahmud Farid, selaku Wakil Pimpinan Pesantren Condong, mengucapkan terima kasih kepada pihak Ma’had yang telah menerima rombongan di sela-sela lawatan ke negeri Jiran Singapura dan Malaysia. Selanjutnya beliau memaparkan sejarah berdirinya Pondok Pesantren Condong dari mulai fase salaf sampai sekarang. Dalam kesempatan ini pula beliau menawarkan beasiswa S1 di Perguruan Tinggi Pesantren Condong untuk para santri Ma’had yang berminat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia.

Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para santri dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ma’had Tahfidz Arabic Al-Gontory dengan ITB & STIABI Riyadlul Ulum dan SMA Terpadu Riyadlul Ulum. []