Untuk mencetak kader-kader pemimpin ummat yang intelek dan juga membantu dalam menentukan sikap dalam suatu masalah, maka Condong membekali santrinya dengan kegiatan diskusi umum sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan pemikiran yang kritis dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di zaman milenial ini.

Tepat pada hari kamis malam (06/8) di Masjid Jami Pesantren Condong dilaksanakan Pembekalan Diskusi Umum untuk seluruh siswa kelas 6 KMI. Acara pembekalan ini disampaikan oleh Al-Ustadz Agus Riyadi, M.Pd. selaku Pembimbing PUSDAC. Diantara point-point pembekalan dan pengarahannya adalah sebagai berikut;

Muroqib Muhadhoroh

1. Muhadharah harus berkesan
2. Bekal menjadi pemimpin harus pandai berbicara
3. Diantara kualifikasi pemimpin yg dibutuhkan dunia adalah org yg apabila ia berbicara enak di dengar, apabila ia menulis enak dibaca.
4. Nahnu rojulun naktub wa nakhtub
5. Modal terbesar di masyarakat adalah muhadhoroh.
6. Jadilah anda pemimpin yang disegani, bkn d takuti
7. Muroqib muhadhoroh harus disegani anggota bukan ditakuti.
8. Berpakaian yang rapih
9. Ciptakan 5 Daya: daya dorong (suport), daya tahan, daya juang, daya suai, daya kreatif
10. Bicaralah yang penting jangan yang penting bicara

Diskusi Umum

1. Urgensi dari diskusi adalah untuk mendapatkan mufakat
2. Diskusi yg baik adalah yang terarah dan menyelesaikan masalah
3. Diskusi sbg bekal untuk berfikir kritis
4. Manfaat diskusi dpt dirasakan di PT
5. Bekal untuk cendikiawan; membaca, menulis, berdiskusi, presentasi
6. Jadilah manusia kuat iman, kaya ilmu, kaya jasa, kaya harta. Semoga kalian sama dg seribu bahkan sejuta.

Dengan bimbingan dari bagian PUSDAC (Public Speaking Discussion Advisory Council) dan kendali bagian pengajaran OSPC acara ini berlangsung dengan sangat baik, seluruh santri kelas 6 KMI sangat antusias dalam mengungkapkan gagasan dan pendapat mereka masing-masing. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat membuat seluruh santri di Condong khususnya untuk kelas 6 KMI dapat menjadi ulama yang intelek dan intelek yang ulama. (AKA)