Dalam pepatah arab dikatakan (“Bi-l-Imtihan yukramul mar’u au yuhanu”), "dengan ujian seseorang bisa jadi akan menjadi mulia atau sebaliknya menjadi hina".

Setelah berakhirnya pelaksanaan ujian syafahi (ujian lisan) siswa/i SMP-SMA Terpadu Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda`wah Condong, siap menghadapi UAS/ujian tahriri (ujian tulis) yang dimulai pada hari ahad tanggal 06 desember 2015 s/d pada hari kamis tanggal 24 desember 2015 yang akan datang. 

SMP-SMA Terpadu Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda`wah Condong menggelar UAS/ujian tahriri (ujian tulis) untuk siswa kelas VII s/d kelas XII. 

Panitia UAS dan dibantu guru-guru pesantren condong bahu-membahu menjaga kelancaran jalannya salah satu agenda terbesar di pondok pesantren ini. Tidak ada satu pun yang berpangku tangan, selain menjadi pengawas ujian, mereka juga bertugas di pos-pos dan unit-unit usaha pondok. Di samping itu, situasi dan kondisi di dalam pondok diatur sedemikian rupa agar tercipta miliu belajar yang kondusif untuk menjamin kesuksesan belajar santri Condong.

Dalam pelaksanaannya, UAS/ujian tahriri (ujian tulis) Rata-rata, setiap siswa menghadapi tiga mata pelajaran per hari dengan alokasi waktu berdurasi 90 menit untuk setiap materi yang diujikan. Ujian dimulai pada jam 07.30 pagi tepat dan berakhir pada pukul 12.00 siang, dengan waktu istirahat 15 menit.

Penyelenggaraan UAS/ujian tahriri di Pesantren Condong berlangsung dalam pengawasan yang sangat ketat. Sehingga, menutup kemungkinan bagi seorang siswa untuk melakukan kecurangan sekecil apapun saat ujian. Di setiap ruang ujian sebanyak 30 orang siswa peserta ujian, ditugaskan dua orang guru sebagai pengawas ujian. dari dimulainya ujian hingga bel pertanda selesainya ujian berdentang. Sedemikian ketatnya, hingga siswa yang berniat curang sekalipun harus berpikir seribu kali sebelum melaksanakan niatnya. Pasalnya, jika ketahuan, ia akan mendapatkan hukuman berat yang tidak pernah diterapkan di sekolah manapun. Demikianlah, Pesantren Condong menanamkan kejujuran kepada seluruh santri-santrinya. Adapun ruangan yang diperlukan untuk UAS sebanyak 52 ruangan, yang terdiri dari 23 ruangan untuk santri putra dan 29 ruangan untul santri putri. Sedangkan pengawas ujian berjumlah 174 orang, yang terdiri dari 76 pengawas guru putra dan 98 pengawas putri. 

Ujian merupakan salah satu agenda terbesar di Pondok Pesantren condong yang tidak hanya melibatkan seluruh santri, akan tetapi juga melibatkan seluruh komponen asatidz/guru. Maka, pelaksanaannya pun terorganisasi dengan baik melalui panitia ujian yang telah ditentukan, seluruh santri  untuk bersungguh-sungguh dan jujur ketika ujian berlangsung. panitia akan menindak tegas siapapun yang berlaku curang dalam ujiannya.

Ujian yang dilaksanakan Pondok Pesantren condong bertujuan mendidik santri-santrinya untuk mencintai ilmu pengetahuan. Menurut filsafat, belajar itu bukanlah untuk sekedar mengikuti ujian, namun ujian merupakan sarana untuk belajar. Maka, santri-santri Pondok Pesantren condong mengenal istilah ‘ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian’.