Kabar gembira datang dari empat santri SMA Terpadu Riyadlul Ulum Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah, Condong Tasikmalaya, di mana mereka telah berhasil menjuarai Kompetisi Sains Nasional (KSN) tingkat Kota Tasikmalaya yang berlangsung pada Kamis-Jumat (3-4/06/2021) secara daring. Mereka berempat adalah:

1. Muhammad Reizza Tsinan Firdaus kelas XI MIPA E (Medali Emas Mata Pelajaran Astronomi)

2. Ifzal Mausul Ramadhan Winarno kelas X MIPA G (Medali Emas Mata Pelajaran kebumian)

3. Nazar Akmalullail kelas X MIPA G (Medali Emas Mata Pelajaran Kimia)

4. Agyl Ridwan Hakim kelas X MIPA G (Medali Perak Mata Pelajaran Matematika)

Perolehan prestasi KSN ini sekaligus menobatkan SMA Terpadu Riyadlul Ulum sebagai Juara Umum KSN Tingkat Kota Tasikmalaya tahun 2021 serta berhak melaju ke KSN tingkat provinsi yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus tahun ini.

KSN sendiri merupakan ajang kompetisi dalam bidang sains bagi para siswa SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia. Sebelumnya KSN lebih dikenal dengan nama OSN atau Olimpiade Sains Nasional.

Pada KSN 2021, SMA Terpadu Riyadlul Ulum mengirim delegasi sebanyak 27 orang dengan rincian tiga peserta untuk setiap cabang mata pelajaran. Mata pelajaran yang diperlombakan antara lain: Geografi, Ekonomi, Kebumian, Astronomi, Fisika, Matematika, Biologi, Kimia, dan Komputer.

SMA Terpadu Riyadlul Ulum sendiri memang serius dalam membina tim KSN tiap tahunnya. Hal ini terbukti dari mulai dikukuhkannya guru-guru pendamping tim KSN, penyediaan fasilitas buku-buku latihan, dan pembinaan secara intensif terhadap murid-murid calon peserta KSN yang telah terpilih sebelumnya.

Selain menggenjot prestasi peserta didik dalam event KSN, sebelumnya SMA Terpadu Riyadlul Ulum pun sempat mendelegasikan beberapa gurunya untuk mengikuti seleksi Pembina KSN Traning of Trainer (TOT) di mana dua guru lolos dan masuk peringkat tiga besar. Keduanya adalah Gina Suryani Solihah, S.Pd. bidang Fisika, dan Dede Ahmad Gumilar, S.Pd. bidang Kebumian.

Namun keberhasilan ini tidaklah digapai dengan mudah. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti ini. Banyak sekali hal hal yang menjadi rintangan dalam menghadapi KSN 2021.

“KSN tahun ini waktu perisapannya sangat sebentar karena terpotong libur, jadi latihan sekitar dua mingguan.” Ujar Ifzal peraih medali emas cabang Kebumian.

Meski begitu, hal tersebut tidak lantas menyurutkan semangat dan ketekunan para peserta dalam belajar, hingga memperoleh hasil yang sangat membanggakan.

Pencapaian ini telah membuktikan kesuksesan dari pendidikan dan pembelajaran yang ada di Pesantren Condong, di mana santri tidak hanya menggeluti dan memperdalam ilmu agama saja akan tetapi tetap memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan sains.Hal ini sesuai dengan visi pondok yaitu menciptakan ulama yang intelek, bukan intelek yang tahu agama.

“Santri harus bisa ngaji ayat-ayat qauliyah juga qauniah. Lancar baca Taqrib, juga fasih ngulik teori phytagoras. Inilah potret ulama masa lalu dan masa depan.”tutur Ustaz Moh. Syahrul Zaky Romadhoni, M.A.Ed. selaku Kepala SMA Terpadu.[Arya Nugraha]