Ada pepatah yang mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Bukan hanya dalam mengenal seseorang, namun saat kamu hadir di suatu tempat atau lingkungan baru, hendaknya kita coba mengenalinya lebih jauh agar tercipta rasa nyaman.

Sekolah pada umumnya, akan memperkenalkan lingkungan sekolah untuk  peserta didik barunya pada kegiatan MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) saja. Kegiatan itu pun hanya diikuti oleh peserta didik baru.

Berbeda dengan Pondok Pesantren Condong, pengenalan tentang Pondok Pesantren dan sekolah tidak hanya dilakukan sekali bagi seluruh santri pada kegiatan MPLS saja. Mengiblat pada sistem KMI Pondok Modern Gontor, Pesantren Condong pun mengadakan PPKA (Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy) sebagai ajang pengenalan lingkungan sekolah dan pondok pesantren yang diikuti oleh seluruh santri, dewan guru, dan seluruh pekerja di Pondok Pesantren Condong.

Secara bahasa, Khtubatul Arsy berarti berpidato di atas singgasana. Dinamakan demikian, karena pada kegiatan ini, pimpinan beserta jajarannya menyuguhkan wejangan-wejangan diatas panggung yang diibaratkan layaknya singgasana.

 Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy merupakan sebuah media pendidikan di Pondok Pesantren Condong untuk mengenalkan Pondok Pesantren Condong kepada seluruh warga Pondok Pesantren Condong. Pengenalan tersebut mencakup ada apa di Condong, siapa pendirinya, Pondok ini amanat dari siapa, siapa pemilik pondok ini, hendak kemana arah atau tujuannya, bagaimana cara hidup didalamnya, apa yang dicari didalamnya, dan lain-lain. 

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling tepat untuk Haflah at-ta’assiy (ajang mengambil teladan), yaitu sarana bagi santri agar saling mengenal  antar kelas, kamar, dan konsulat. Sementara di sisi lain, kegiatan ini merupakan momentum yang tepat untuk menyamakan persepsi dan memahamkan visi-misi  Pondok Pesantren Condong, terutama dalam mengaktualisasikan program-program setahun kedepannya.

Dengan diadakannya kegiatan ini, seluruh warga Pesantren Condong diharapkan memiliki pandangan yang baru, baik bagi santri baru maupun santri lama. Selain itu, seluruh warga Pesantren Condong hendaknya berikrar bahwa “Segala sesuatu di Pondok Pesantren Riyadlul ‘Ulum Wadda’wah adalah perbaikan dan pendidikan”

Rangkaian kegiatan Khutbatul Arsy dimulai dari Apel Tahunan. Apel Tahunan merupakan upacara seremonial berupa pengibaran bendera merah putih dan bendera Pondok Pesantren Condong sebagai pembukaan seluruh rangkaian kegiatan Pekan Perkenalan Khutbatuk Arsy.

Apel tahunan yang dilaksanakan bukan semata kegiatan seremonial. Didalamnya terdapat nilai Bhineka Tunggal Ika yang hendak dipupuk dalam jiwa seluruh santri yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Hal tersebut nampak dengan barisan yang disusun per konsulat, mulai dari Kota Tasikmalaya hingga konsulat luar Pulau Jawa. Tak hanya itu, para santri pun disuguhkan berbagai macam kreasi seni  ala santri mulai dari penampilan tiap ekstra kurikuler, drama, seni tari tradisonal, dan penampilan fashion show busana khas dari berbagai daerah di Indonesia.

Rentetan acara tersebut disuguhkan dan dipersiapkan secara maksimal oleh para santri serta asatidz dan ustadzat yang turut membimbing.  Disitulah nilai pendidikan dan pembangunan karakter terletak. Para santri dituntut untuk mengonsep dan menggelar sebuah kegiatan besar dengan asas kebersamaan.

Keesokan harinya, tepat setelah Apel Tahunan digelar, kegiatan Khutbatul ‘Arsy dilanjut dengan Kuliah Umum Kepesantrenan yang berlangsung selama empat hari yang terdiri dari empat babak per dua harinya. Kuliah Umum Kepesantrenan ini merupakan penyampaian wejangan dari pimpinan beserta jajarannya.

Wejangan tersebut berisi sejarah berdirinya pondok, kisah-kisah para pimpinan terdahulu, dan nilai-nilai kepesantrenan. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib tahunan yang harus diikuti oleh seluruh warga Pondok Pesantren Condong, dari pimpinan hingga para santri. Kegiatan ini bertujuan untuk terus mengecas dan memupuk jiwa para stakeholder Pesantren Condong serta para santri dengan nilai-nilai kepesantrenan.

Sebagaimana ungkapan KH. Diding Darul Falah dalam amanat yang disampaikannya pada Apel Tahunan 2020 “Yang diwariskan para pendiri bukanlah bangunan, tapi yang diwariskan adalah nilai-nilai kepesantrenan : pilar-pilar perjuangan, panca jiwa, dan panca jangka.” Dari ungkapan beliau sudah sangat jelas, bahwa nilai-nilai kepesantrenan harus dijunjung tinggi dalam perjuangan menjadikan Pesantren Condong lebih baik lagi.

Tentunya perjuangan tersebut bukan hanya tanggung jawab pimpinan pondok beserta jajarannya saja. Seluruh warga Pesantren Condong yang berpijak disini memiliki tanggung jawab yang sama untuk terus menjadikan Condong lebih baik lagi. Karena Pondok Pesantren Condong merupakan milik umat serta amanat dari umat. "Naya Rohmatul Ummah"