Jum`at, 10 Dzulhijjah 1438 /01 September 2017, Keluarga Besar Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda`wah Condong melaksanakan Shalat Idul Adha di dua tempat yang terpisah, yang pertama bertempat di Masjid Fatimah Azahra untuk jama`ah santri putra dan di Aula untuk jama`ah santri putri. Adapun Sholat Idul Adha di mesjid Fatimah Azahra bertindak sebagai Imam KH. Diding Darul Falah  dan Khotib oleh Drs.H.Endang Rahmat, Sedangakn Jama`ah putri bertindak sebagai imam Hj.Iin Inkiadah dan khotib Ustdzah.Irma NUrrwahidah, S.Pd.I Dalam khotbahnya KH.Diding Darul Falah menyampaikan " Mari kita meneladani kisah Nabi Ibrohim AS dan ismail As, serentetan ujian yang bergulir tiada henti dalam kehidupannya, namun semua itu tidak menjadikan keimanannya  goncang bahkan semakin bertambah kuat ,sekian tahun lamanya Ibrahim menanti sang buah hati, telah banyak linangan air mata dalam doanya untuk di karuniai seorang putra sebagai penerus perjuangannya. Ketika sang buah hati telah hadir dan merekah dalam hatinya, maka Allah hendak menguji keimanan Nabi Ibrahim AS dengan sang buah hatinya. Allah berfirman dalam al-Qur’an.
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Wahai ayahanda, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’.” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Di khutbahnya yang lain KH.Diding menyampaikan dalam kisah Nabi Ibrohim As dan Ismail AS banyak sekali terdapat ibrah dan nasihat  yang bisa kita petik  :
  1. Ismail adalah suri tauladan bagi pemuda muslim dalam berbakti pada orang tua terlebih ketaatannya kepada perintah Allah.
  2. Cobaan Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang mukmin menunjukkan bukti kecintaan Allah. Ketika Allah menguji hamba-Nya hakikatnya Dia sedang mencintainya..
  3. Memenuhi hak keluarga seperti bermusyawarah kepada anak ketika hendak mengerjakan suatu perkara yang berkaitan dengannya begitu juga kebersamaan dalam melaksanakan perintah Allah.
  4. Tidak boleh bermaksiat kepada Allah dengan alasan memenuhi hak keluarga.
  5. Perintah berkorban kepada Allah dengan harta dan jiwa. Dan dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail di syariatkan bagi umat islam berkurban dengan menyembelih kambing.
  6. Kesabaran dan tekad yang kuat dalam menjalankan perintah Allah membuahkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
  7. Hendaknya bagi seorang Muslim senantiasa menepis dan membuang keraguan dan bisikan setan ketika hendak menjalankan ketaatan kepada Allah.
Selesai pelaksanaan shalat idul adha dan khutbah dilanjutkan dengan musofahah. Dilain itu pesantren condong mengadakan acara rutinitas seperti tahun-tahun sebelumnya. Yaitu Santri Kelas 6 disibukkan dengan kepanitiaan Qurban, dan alhamdullilah qurban tahun ini berjumlah 6 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Adapun santri Kelas 1 hingga Kelas 5 disibukan dengan lomba festival nasyid dan marawis sebagai bentuk syiar perayaan Hari Idul Adha." (Iris)".